Kota Palu di Kepung Banjir, Ratusan Warga Terdampak, Dua Rumah dan Empat Kos-kosan Rusak

by Tim Redaksi
0 comment

PALU – Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur Kota Palu sejak Jumat (25/4/2025) menyebabkan banjir di beberapa wilayah. 

Data dari BPBD Provinsi Sulawesi Tengah mencatat sedikitnya enam titik terdampak banjir dan banjir bandang di wilayah Kecamatan Mantikulore, Palu Barat, dan Ulujadi.

Banjir pertama dilaporkan terjadi di Jalan Tombolotutu, Kecamatan Mantikulore, sekitar pukul 15.30 WITA. Curah hujan deras selama beberapa jam membuat genangan air terus meningkat. 

Meski belum ada laporan korban jiwa maupun pengungsi, evakuasi disebut sebagai kebutuhan mendesak mengingat hujan masih berlangsung saat itu.

Wilayah Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore, juga dilanda banjir akibat meluapnya drainase. 

Beberapa fasilitas umum yang terdampak meliputi Gedung Rumah Sakit Undata Palu, ruas Jalan Soekarno Hatta, hingga SMAN Model Terpadu Madani. Dinding gedung security sekolah bahkan roboh, dan musala sekolah mengalami kerusakan serius. 

Aliran listrik juga sempat terputus akibat pohon tumbang. Banjir juga melanda Kompleks Pasar Inpres Manonda di Kelurahan Balaroa, Kecamatan Palu Barat. Meski belum ada laporan korban jiwa, genangan air cukup mengganggu aktivitas masyarakat di kawasan tersebut.

Sementara itu, di Kelurahan Kabonena, Kecamatan Ulujadi, banjir berdampak pada ratusan warga. Tercatat 34 KK (179 jiwa) di RT 001/RW 006 dan 30 KK (60 jiwa) di RT 003/RW 006 ikut terdampak.

Selain itu, Huntara Buvu Kulu juga dalam proses pendataan. Beruntung, hingga Sabtu (26/4/2025) siang, air di wilayah ini telah surut dan warga mulai membersihkan rumah masing-masing.

Lebih parah, BPBD Sulteng mencatat banjir bandang terjadi di Kelurahan Silae, Kecamatan Ulujadi. Bencana ini merusak dua unit rumah, empat unit kos-kosan, dan tiga sekolah. Sebanyak 32 KK atau 122 jiwa terdampak, dengan 13 jiwa di antaranya mengungsi. 

Tim gabungan mendirikan posko pengungsian dan BPBD Provinsi Sulteng telah melakukan pemetaan wilayah terdampak.

“Kami terus melakukan assessment, berkoordinasi dengan masyarakat, serta menyiagakan personel untuk membantu proses evakuasi dan pembersihan,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Sulteng, Dr. Ir. H. Akris Fattah Yunus, MM.

Hingga Sabtu siang, hujan telah reda di sebagian besar wilayah Palu, namun masyarakat diimbau tetap waspada mengingat potensi cuaca ekstrem masih bisa terjadi. (*/awg)