PALU – Dalam upaya mencetak generasi unggul yang melek teknologi dan mampu memanfaatkannya secara positif, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) tengah merancang dua kurikulum baru.
Dua kurikulum tersebut mencakup Pengodean (Coding) dan Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI), yang akan menjadi bagian dari pembelajaran di sekolah.
“Terkait dengan Menkomdigi, pendidikan coding dan Ai yang mulai semester depan akan menjadi kurikulum atau mata pelajaran pilihan di sekolah dan ini sudah mendapat dukungan dari Menkomdigi,” ujarnya dikutip dari chanel youtube dikdasmen, Senin (3/2).
Sedikit menilik ke belakang, dalam rapat koordinasi evaluasi kebijakan pendidikan November 2024 lalu dengan sejumlah Kepala Dinas Pendidikan, Wapres RI Gibran Rakabuming Raka meminta agar siswa tingkat SD atau SMP dibekali pelajaran coding.
Dilansir dari cnnindonesia.com Mendikdasmen Abdul Mu’ti menjelaskan kehadiran coding dan AI sebagai mata pelajaran pilihan itu rencananya akan diajarkan pada SD tingkat atas (kelas 4, 5, dan 6) dan SMP. Tetapi, sambungnya, tak semua sekolah akan memiliki mata pelajaran tersebut.

Mu’ti menyebut hanya sekolah-sekolah yang sudah siap yang akan menghadirkan mata pelajaran coding dan AI. Siap dalam hal ini berarti memiliki sarana internet baik dan alat pembelajaran yang mumpuni.
Sementara itu, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Kemendikdasmen Nunuk Suryani juga menyampaikan hal serupa.
Saat ini, kata dia, pembelajaran matematika di tingkat pendidikan usia dini, coding, dan AI masih menunggu peraturan yang sah.
Meskipun demikian, pihaknya optimis mata pelajaran pilihan itu sudah bisa diterapkan mulai tahun ajaran baru mendatang, yakni 2025/2026.
“Bapak menteri tadi bilangnya semester depan, (coding dan AI jadi) mata pelajaran pilihan. Sampai tunggu peraturan yang sah matematika juga,” kata Nunuk dikutip dari cnnindonesia.com (*/awg)