PALU – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tengah baru-baru ini merilis penurunan angka kemiskinan di Sulawesi Tengah.
Jumlah penduduk miskin di Sulawesi Tengah pada September 2024 tercatat sebanyak 358,33 ribu orang, mengalami penurunan sebesar 21,43 ribu orang dibandingkan dengan Maret 2024. Penurunan ini tercermin baik di wilayah perkotaan maupun perdesaan.
Persentase penduduk miskin di perkotaan pada September 2024 turun menjadi 7,34 persen, dari sebelumnya 8,61 persen pada Maret 2024, dengan jumlah penduduk miskin menurun sebanyak 12,07 ribu orang (dari 91,92 ribu menjadi 79,85 ribu orang).
Sementara itu, di perdesaan, persentase penduduk miskin menurun dari 13,33 persen menjadi 12,90 persen, dengan jumlah penduduk miskin berkurang sebanyak 9,36 ribu orang (dari 287,84 ribu menjadi 278,48 ribu orang).

Garis Kemiskinan pada September 2024 tercatat sebesar Rp608.687 per kapita per bulan, yang terdiri dari Garis Kemiskinan Makanan sebesar Rp456.444 (74,99 persen) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan sebesar Rp152.243 (25,01 persen).
Rata-rata rumah tangga miskin di Sulawesi Tengah memiliki 5,43 anggota rumah tangga. Dengan demikian, pengeluaran minimum rata-rata untuk memenuhi kebutuhan dasar per rumah tangga miskin adalah Rp3.305.170 per bulan.
Penurunan angka kemiskinan ini mencerminkan adanya perbaikan dalam kondisi ekonomi masyarakat Sulawesi Tengah, meskipun tantangan untuk terus menekan angka kemiskinan masih tetap menjadi fokus pemerintah daerah. (*/awg)