PALU – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyoroti rendahnya partisipasi masyarakat dalam pasar saham di Indonesia.
Menurutnya, jumlah masyarakat yang berinvestasi di bursa efek masih relatif kecil, sehingga perlu adanya upaya lebih untuk meningkatkan literasi dan edukasi terkait pasar modal.
“Kita terus mendorong edukasi dan literasi, sambil menghadirkan inovasi dengan instrumen yang lebih terjangkau bagi masyarakat kecil agar mereka bisa berpartisipasi di pasar saham,” ujar Sri Mulyani dikutip dari youtube Kompas TV.
Data yang diterimanya menunjukkan bahwa kini semakin banyak pelajar dan mahasiswa mulai membeli surat berharga negara (SBN). Menkeu memandang hal ini sebagai perkembangan positif yang perlu diperluas hingga ke sektor saham.
“Dulu, saat saya masih mahasiswa, kita diajari tentang bursa efek dan paham mengenai jual beli saham. Sekarang, ini seharusnya sudah diajarkan bukan ditingkat mahasiswa lagi tapi bahkan sejak sekolah dasar, sehingga mereka menjadi getting familiar dengan bursa efek,” bebernyanya.
Sri Mulyani juga menekankan pentingnya memasukkan edukasi pasar modal dalam kurikulum sekolah. Ia berharap generasi muda dapat memahami transaksi saham sejak dini, sehingga terbiasa mendiversifikasi tabungan dan menciptakan pendalaman pasar keuangan.
“Nanti masuk ke kurikulum, bagaimana cara penyampaiannya dan bagaimana mereka merasa terbiasa dengan transaksi tentunya kalau masyarakat sudah mulai mendiversifikasi tabungan dan menciptakan pendalaman. Kita juga bertanggung jawab agar saham-saham yang dijual adalah saham yang sehat,” imbuh Menkeu. (*/awg)