PALU – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menegaskan bahwa meskipun pemerintah berupaya menurunkan biaya haji tahun 1446 H/2025 M, kualitas pelayanan kepada jemaah akan tetap terjamin.
Pernyataan ini disampaikan Menag setelah bertemu dengan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi dan Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya di Istana Kepresidenan, Jakarta.
“Kami membahas berbagai hal yang bisa membuat jemaah haji lebih nyaman, tenang, dan dengan biaya lebih murah. Namun, pengurangan biaya ini tidak akan mengurangi kualitas pelayanan. Kami tetap mengutamakan efisiensi dan efektivitas tanpa mengorbankan standar yang ada,” ujar Menag, dikutip dari laman resmi Kementerian Agama.
Menag juga mengingatkan agar penghematan tidak berdampak pada aspek penting seperti keselamatan.
“Contohnya, kita tidak akan memilih pesawat tua hanya demi harga murah. Ini adalah perhatian utama kami,” tambahnya.
Salah satu opsi efisiensi yang dibahas adalah mempersingkat masa tinggal jemaah haji di Arab Saudi, yang dinilai dapat mengurangi biaya operasional secara signifikan. Namun, keputusan ini masih memerlukan koordinasi lebih lanjut dengan pemerintah Arab Saudi.
“Hal-hal terkait masa tinggal jemaah perlu disepakati bersama pihak Arab Saudi. Kita tidak bisa memutuskan sepihak. Namun, untuk urusan dalam negeri, itu menjadi kewenangan kita. Presiden Prabowo Subianto sangat menginginkan pelaksanaan ibadah haji tahun ini lebih efisien, tertib, dan berkualitas,” jelas Menag.
Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo Syafi’i menambahkan bahwa Presiden Prabowo menekankan pentingnya penyelenggaraan ibadah haji 2025 yang lebih berkualitas dengan biaya yang rasional.
“Hampir bisa dipastikan ongkos haji tahun ini akan turun. Namun, besarannya belum dapat diumumkan karena masih harus melalui kesepakatan Panitia Kerja Haji,” ungkap Wamenag.
Pemerintah berharap dengan langkah-langkah ini, ibadah haji tahun 2025 dapat berjalan lebih baik, memberikan kenyamanan maksimal bagi jemaah, serta mendukung efisiensi biaya secara optimal. (*/awg)