PALU – Terungkapnya pabrik uang palsu di Sulawesi Selatan menimbulkan keresahan di masyarakat, khususnya warga Sulawesi Tengah.
Kekhawatiran semakin meningkat setelah beredar cerita di media sosial tentang sejumlah pedagang di Kota Palu yang mengaku menerima uang palsu dalam transaksi mereka.
Menanggapi isu tersebut, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Tengah, Rony Hartawan, memberikan imbauan kepada masyarakat agar tetap tenang namun tetap waspada.
“Masyarakat tidak perlu khawatir bertransaksi secara tunai, tetapi harus tetap berhati-hati dan selalu mengenali ciri-ciri keaslian Rupiah menggunakan metode 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang). Panduan lengkapnya bisa diakses melalui situs resmi Bank Indonesia di https://www.bi.go.id/id/rupiah/gambar-uang/Default.aspx,” ujar Rony.
Ia juga mengingatkan masyarakat agar segera melaporkan kepada pihak berwenang, perbankan, atau Bank Indonesia jika menemukan uang Rupiah yang diragukan keasliannya.
Lebih lanjut, Rony menjelaskan bahwa pemberantasan uang palsu merupakan tanggung jawab pemerintah melalui Badan Koordinasi Pemberantasan Uang Palsu (Botasupal).
“Botasupal terdiri dari Badan Intelijen Negara, Kepolisian Negara RI, Kejaksaan Agung, Kementerian Keuangan, dan Bank Indonesia. Informasi lebih lengkap mengenai pencegahan dan pemberantasan uang palsu dapat diakses melalui situs https://www.bi.go.id/id/rupiah/pencegahan-rupiah-palsu/default.aspx,” tambahnya.
Dengan adanya langkah-langkah ini, masyarakat diharapkan tetap waspada dan berperan aktif dalam menjaga keaslian Rupiah sebagai alat pembayaran yang sah. (*/awg)