Pastikan Stabilitas Pangan, Disperindag Sulteng dan Satgas Pangan Polda Lakukan Inspeksi Mendadak

by Tim Redaksi
0 comment

PALU – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Sulteng, bersama Satgas Pangan Polda Sulteng dan Bulog Sulteng, menggelar inspeksi mendadak (sidak) terkait ketersediaan stok minyak goreng dan beras pada Jumat (2/8). 

Sidak ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan bahan pokok tersebut di pasar tradisional dan distributor.

Kegiatan sidak dimulai dari pengecekan stok minyak goreng dan beras di Pasar Tradisional Inpres Manonda, sebelum kemudian melanjutkan inspeksi ke distributor minyak goreng. 

Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Sulteng, Dony Iwan Setiawan, menjelaskan bahwa sidak ini merupakan kegiatan rutin. Namun, fokus hari ini adalah memastikan ketersediaan minyak goreng dan beras di tengah masyarakat.

“Kami mendapat penugasan dari Kementerian Perdagangan dari hasil rapat koordinasi pengendalian inflasi yang dipimpin Kementerian Dalam Negeri. Itu merintahkan kami untuk mengantisipasi potensi penyimpangan dalam distribusi produk minyak DMO, khususnya minyak goreng kemasan kita dan minyak curah,” ujar Dony.

Langkah sidak ini juga diambil untuk mengantisipasi kemungkinan penimbunan oleh distributor menjelang pengumuman harga eceran tertinggi (HET) baru untuk minyak goreng. 

“Alhamdulillah, dari beberapa titik yang kami kunjungi, tidak ditemukan indikasi penimbunan,” tambah Dony.

Selama sidak, Dony mengamati bahwa harga minyak goreng di pasaran bervariasi. Menurutnya, hal ini disebabkan oleh perbedaan sumber pasokan pedagang. 

Pedagang yang mendapatkan pasokan dari wilayah Pasang Kayu masih menjual sesuai HET, sedangkan yang mengambil pasokan dari Pulau Jawa cenderung menjual dengan harga di atas HET.

“Sekarang, HET untuk minyak goreng DMO sudah dirilis, belum secara SK. Namun kami masih menunggu surat keputusan (SK) terkait HET tersebut. Meskipun begitu penjual sudah diperbolehkan menjual minyak goreng dengan harga Rp15.700 sesuai rencana HET baru dari Kementerian Perdagangan. Untuk beras premium, harganya Rp14.900, dan beras medium Rp12.500. Namun, rata-rata harga beras masih sesuai HET. Kami berharap produksi meningkat agar harga beras dapat mengikuti HET,” jelas Dony.

Dony juga mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan kepada Disperindag dan Satgas Pangan Polda Sulteng jika menemukan indikasi penyimpangan, seperti kemasan yang mencurigakan atau praktik repacking minyak goreng.

Inspeksi ini adalah bagian dari upaya Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah untuk menjaga stabilitas harga dan memastikan ketersediaan bahan pokok yang terjangkau bagi masyarakat, terutama menjelang rilis HET baru. (awg)