Komitmen Lawan Kekerasan Seksual di Era Digital, Celebes Bergerak Gelar Pelatihan KBGO

by Tim Redaksi
0 comment

PALU – Celebes Bergerak bersama Yayasan Gemilang Sehat Indonesia, menginisiasi pemberdayaan dan perlindungan hak-hak perempuan, dengan mengadakan pelatihan Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO) pada 21- 22 Juni 2024 bertempat di Hotel Parama Su.

Dengan melibatkan 35 peserta, terdiri dari jurnalis, mahasiswa dan komunitas yang ada di Kelurahan Kabonena dengan mengundang Srikandi KBGO (Siaga Respon Insiden Keamanan Digital dan Kekerasan Berbasis Gender Online) selaku pemateri guna memperluas pemahaman mengenai berbagai bentuk kekerasan berbasis gender online, dampaknya terhadap korban, serta strategi mengetahui upaya pencegahan dan mekanisme aduan kasus.

Direktur Pelaksana Celebes Bergerak Wahyu Perdana Putra, mengungkapkan bahwa pelatihan ini merupakan upaya antisipasi terkait kekerasan berbasis gender (KBG) di dunia digital. Serta urgensi isu kekerasan berbasis gender online.

“Kekerasan berbasis gender online merupakan salah satu isu mendesak yang memerlukan perhatian serius dari semua lapisan masyarakat olehnya diperlukan adanya pelatihan mengenai pengetahuan kasus,” jelasnya.

Wahyu pun menambahkan, perlu adanya edukasi mengenai berbagai bentuk kekerasan seksual di platform digital serta informasi mengenai layanan pelaporan

“Seperti fitur pelaporan yang lebih efisien di platform digital dan mengetahui bentuk-bentuk serangan kekerasan seksual pada platform digital,” imbuhnya.

Selanjutnya narasumber dari Srikandi KBGO Indonesia Gabriela Botilangi, menyampaikan pada saat di temui Tim Soalpalu, bahwa tiap orang berhak untuk merasakan ruang aman di dunia digital

“Olehnya kami memberikan praktik melalui beberapa aplikasi dan platform untuk mencegah terjadinya KBGO dan mengemas pelatihan ini dengan model role play menawarkan pengalaman belajar yang interaktif dan mendalam,” ungkap Gabriela.

Menurutnya, hal ini dilakukan guna mengembangkan keterampilan praktis agar secara signifikan dapat meningkatkan kemampuan peserta dalam menghadapi dan menangani kekerasan berbasis gender online. (Dhea)