PALU – Saat ini, kemampuan berbahasa asing menjadi salah satu skill penunjang yang sangat diperhitungkan. Mulai dari kebutuhan berkomunikasi, pendidikan hingga dunia kerja.
Dengan kondisi tersebut, kini di Indonesia banyak bermunculan lembaga-lembaga pembelajaran bahasa asing, di Kota Palu misalnya. Bernama Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Kiseki Indonesia yang berlokasi di Jalan Pue Bongo menjadi salah satu LPK di Kota Palu yang berfokus pada pendidikan bahasa Jepang dan pelatihan kerja guna persiapan keberangkatan tenaga kerja dari Indonesia khususnya dari Kota Palu ke Negeri Sakura.
Didirikan pada 16 Juni 2021 oleh Sachou Supardi, Kiseki Indonesia menjadi salah satu LPK yang aktif mengirim para calon pekerja yang ada di wilayah Sulawesi Tengah.
Ditemui tim Soal Palu disela sela kesibukannya, Muhammad Yamin, SM selaku manager mengungkapkan, dengan waktu belajar mulai pukul 08.00 hingga pukul 15.00, para siswa dibiasakan untuk memulai pembelajaran dengan senam dan juga olahraga singkat.
Hal ini rupanya bertujuan guna mempersiapkan mental mereka ketika nantinya akan bekerja di Jepang dengan perubahan musim yang cukup ekstrim, juga budaya kerja yang notabene berbeda dengan yang ada di Indonesia.
“Padahal memang kayak sepele menjaga imun disini, tapi dampaknya ketika sampai di Jepang itu luar biasa,” ungkapnya, Kamis (30/5).
Saat ini, lanjut Yamin ada lebih kurang 36 siswa yang dinaungi oleh Kiseki Indonesia, beberapa diantara sedang berada diluar kota untuk mengikuti ujian bahasa, dan ada juga yang sedang menunggu waktu untuk ujian.
“Kalau untuk efektif siswanya sekarang disini ada 16, kalau untuk total keseluruhan ada 36,” bebernya.
Guna mendukung proses belajar, LPK Kiseki Indonesia menyediakan berbagai fasilitas seperti ruang kelas, buku pelajaran dan persiapan kerja, juga kamar asrama bagi para siswa. Disini para siswa juga nantinya akan dibagi menjadi dua kelas yang disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki.
Salah seorang Instruktur Bahasa Jepang, Nurul Cahyarini, S.Kep., Ners menyebutkan, keputusannya untuk mengajar merupakan panggilan hati, yang juga menjadi upayanya untuk tetap terbiasa bertutur bahasa Jepang
“Karena ya panggilan hati sih, Saya sudah jatuh hati. Juga supaya pengalaman saya tidak hilang begitu saja khususnya dalam bahasa. Karena bahasa kalo tidak praktek nanti bisa lupa. Jadi sambil mengajar, bisa juga sambil belajar,” ungkapnya.
Untuk diketahui, selain keperluan bekerja, LPK Kiseki Indonesia juga membuka kelas bahasa yang dapat di ikuti oleh masyarakat umum. (Dhea)