PALU – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palu, Sulawesi Tengah, mengakui rumah produksi daging untuk siomay Mas Budi itu aman.
Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Kesehatan Dinkes Palu, Akmal Eddy Madda, mengungkapkan, pihaknya sudah terjun ke lokasi pengolahan daging pada siomay Mas Budi.
Hal itu dilakukan usai viralnya isu daging tikus yang menerpa pedagang di Jalan Nokilalaki tersebut beberapa waktu lalu.
“Sejak awal munculnya informasi itu melalui media sosial di Instagram, dari kami tepat hari jumat itu langsung turun,” ungkap Akmal saat diwawancarai soalpalu.com, Senin, 22 Januari 2023.
Selain Dinkes Palu, Akmal menyebut turut melibatkan tiga Puskesmas untuk meninjau langsung rumah produksi daging yang jadi langganan Mas Budi.
“Karena wilayah penjualan siomay tersebut di Jalan Nokilalaki jadi kami turun itu tidak sendiri. Dibantu kami sama pihak puskesMas birobuli karena kebetulan itu masih masuk wilayah kerja mereka,” sebutnya.
Akmal mengungkapkan, dari hasil tinjauan Dinkes Palu dan beberapa Puskesmas, proses produksi daging yang dibeli Mas Budi sudah “aman” dari segi bahan.
“Pada saat peninjauaan itu dari tumah produksinya dari segi produksi bahan bahan itu aman semuanya. Itu tim sanitarian yang turun dan tidak ada masalah apa apa,” ungkapnya.
Meski begitu, Kabid Pelayanan Kesehatan Dinkes Palu, menambahkan, belum memeriksa sampel yang viral, lantaran sampel tersebut telah tiada.
Sebelumnya, isu tidak mengenakkan menerpa salah satu pedagang siomay di Pau yaitu Mas Budi.
Salah satu pemilik akun Instagram menemukan bahan aneh yang berbulu hitam diduga daging tikus.
Isu itu dipost di media sosial dan viral. Imbasnya, sejumlah pedagang mengaku kena dampak isu itu terutama Mas Budi.
Anak kandung Mas Budi yaitu Mas Mudi (28 tahun), mengaku, sejak viralnya isu siomay tikus yang menerpa dagangan ayahnya, pembeli menurun.
“Biasanya tiga sampai 4 belanga habis. Ini sekarang cuma satu belanga saja,” ungkap Mas Mudi saat ditemui Soalpalu.com, Sabtu, 20 Januari 2024, sore waktu setempat.
Mudi mengaku mengetahui isu tersebut melalui istrinya. Katanya, isu yang menerpa orang tuanya itu berimbas pada pedagang siomay lainnya. (Yulia Wulandari)