PALU – Anak muda di Kota Palu, Sulawesi Tengah, pasti sudah tidak asing mendengar nama band Sejuk Sendu.
Band yang yang terdiri dari tujuh personel ini telah menorehkan perjalanan menarik dalam industri musik lokal.
Dilengkapi dengan ijal (leader band dan gitaris), serta didukung oleh Diqu (vokalis), Sheren (keyboardist), Ais (drummer), Adrian (gitar akustik), Ojan (bassis), dan Fauzan (biola).
Inisiasi Sejuk Sendu bermula pada tahun 2018 oleh Ijal, ketika banyak musik di palu didominasi genre distorsi.
Berangkat dari itu, Ijal berkeinginan untuk menciptakan sesuatu yang berbeda, Sejuk Sendu lahir sebagai semiotik dari arti sedih dan tenang.
Representasi perasaan ini menjadi landasan untuk menciptakan karya-karya yang memikat hati pendengar.
Kepada Soalpalu, pada Rabu, 20 Desember 2023, Ijal mengungkapkan, awalnya Sejuk Sendu hanya bertrio. Sedangkan di balik layar, Sejuk Sendu memiliki tujuh anggota.
Ia mengatakan, tahun ini, mereka telah tampil dengan formasi lengkap, baik di atas panggung maupun dalam kegiatan publikasi.
Mini album debut mereka adalah Awan dalam Buku, terdiri dari enam lagu yaitu Berawai, Nestapa, Kembali Pulang, Riasberarus, Semalam Ini Sendu, dan Nostalgia, serta satu tambahan track berkolaborasi dengan Odetamanna.
Menurut Ijal, lagu dengan judul Berawai menjadi yang paling hits dengan lebih dari 116 ribu streaming di Spotify.
Lalu disusul lagi berjudul Kembali Pulang yang telah ditonton sebanyak 92 ribu kali di kanal YouTube.
Ijal membeberkan, Sejuk Sendu berencana merilis lagu baru yang akan menjadi nostalgia bagi pendengarnya.
Band Sejuk Sendu juga kerap tampil di berbagai event Palu. Titik puncak menurut Ijal adalah saat manggung di Rock In Celebes (RIC) Oktober lalu di Makassar.
“Euphoria saat main di panggung RIC sangat berkesan buat kami, karena awalnya tidak menyangka penonton akan antusias dan padat mendukung kami bernyanyi. Jadi cukup memorable,” ucapnya.
Ia menambahkan, Band Sejuk Sendu dalam waktu dekat akan lahirkan lagu baru dengam membawa aroma nostalgia. (Yulia Wulandari)