PALU – Cuaca terik mudah membuat tenggorokan ikut kering. Terlebih dibarengi dengan aktifitas yang cukup padat sejak pagi hari.
Untuk melepas dahaga kala cuaca terik, sebagian orang mencari minuman kemasan sebagai penangkalnya.
Sebagian orang lainnya berburu minuman es yang menyegarkan.
Minuman kemasan bertebaran dan sangat mudah ditemukan. Minuman es juga tak kalah mudah didapat.

Berbagai pedagang minuman es berseliweran di jalanan. Mereka menawarkan minuman es berbagai rasa.
Tapi, minuman es yang ditawarkan kerap tidak konsisten terlebih pada rasanya. Kadang enak, kadang pula terasa berbeda dari sebelumnya.
Hal ini menjadi salah satu alasan sebagian pelanggan memalingkan wajahnya dan melirik minuman es lainnya.
Namun, bagaimana jika terdapat minuman es yang telah melegenda? Soal konsistensi rasa, tidak diragukan lagi.
Minuman es ini diberi nama Es Teler Mahkota. Berlokasi di Jalan Sisingamangaraja, Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Bisnis minuman es ini dirintis oleh pasangan bernama Abdul Waris (58 tahun) dan Irmayanti (36 tahun).
Pasangan suami istri ini memulai bisnisnya pada 2007 silam. Minuman esnya didagangkan dengan menggunakan sebuah mobil.
Es Teler Mahkota terdiri dari beberapa buah seperti nangka, alpukat, hingga pepaya yang membuat minuman es ini semakin segar.
Buah-buahan itu dipadukan dengan parutan es, bercampur gula merah dan kental manis serta serta kacang.
Semakin menambah kesegaran di kala cuaca sedang terik-teriknya.
Pemiliknya konsisten mempertahankan rasanya. Tidak heran, meski telah beberapa kali berpindah lokasi jualan, Es Teler Mahkota selalu ramai pembeli.
Sampai saat ini, harganya pun masih ramah di kantong, Es Teler Mahkota dibanderol Rp 14 ribu per porsinya.
Saat siang hari, pembeli berbagai kalangan terlihat antre membeli minuman es tersebut.
Tidak sedikit pula ojek online yang berlalu lalang mengambil pesanan di Es Teler Mahkota.
Gimana? Penasaran dengan rasanya?
Segera kunjungi Es Teler Mahkota di Jalan Sisingamangaraja Palu, buka setiap hari dan tersedia di berbagai platform ojek online. (Yulia Wulandari)