PALU – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat terjadi peningkatan suhu di Kota Palu, Sulawesi Tengah, pada 2023.
Ahli Prakirawan Cuaca BMKG Mutiara Palu, Eka Trimas Widyatmoko, mengungkapkan, sejak awal Januari hingga November 2023, suhu terpanas di Palu terjadi pada Oktober mencapai 38 derajat.
Suhu tersebut menjadi suhu tertinggi di Palu selama tiga tahun terakhir.
Di tahun sebelumnya, suhu maksimum di Palu hanya 36,4 derajat. Sedangkan pada 2021, suhu terpanas di Palu menyentuh 36 derajat.
Eka Trimas menjelaskan, pada 2023, curah hujan di Palu cukup sedikit. Kemudian, lama penyinaran sebesar 91 persen pada Oktober lalu.
“Jadi untuk tahun ini suhu tertingginya itu mencapai 38 derajat itu dibulan Oktober kemarin. Dibulan Oktober itu curah hujannya cukup sedikit hanya 1,8 mm. Kemudian lama penyinaran yang bulan Oktober itu mencapai 91 persen,” jelas Eka saat ditemui soalpalu.com, Selasa, 7 November 2023, siang waktu setempat.
Menurutnya, peningkatan suhu terjadi lantaran musim kemarau dan fenomena El Nino yang melanda Sulawesi Tengah.
Koordinator Ahli Prakirawan Cuaca BMKG Mutiara Palu, Moh. Fathan Labanu, menyebut, pada pertengahan November nanti, sejumlah wilayah di Sulawesi Tengah mulai memasuki musim pancaroba yang disusul musim penghujan pada pertengahan Desember.
“Walaupun ini El Nino kering. Tapi kita tetap saja masuk di masa pancaroba. Jadi peralihan dari musim kemarau ke musim hujan. Walaupun hujannya sedikit. Sedikit di sini bukan berarti tidak lebat. Sedikit ini lebih ke jumlah per harinya, tidak sebanyak biasa tapi intensitasnya bisa tinggi.” tandasnya. (Dhea/Rendy)