PALU – Fenomena El Nino melanda wilayah Sulawesi Tengah (Sulteng). Akibatnya, beberapa daerah alami cuaca panas ekstrim di karenakan minimnya hujan.
Dampak cuaca panas juga mengakibatkan surutnya air di Danau Poso, Tentena, Kabupaten Poso. Peristiwa itu juga viral di media sosial.
Surutnya air Danau Poso diketahui terparah jika dibanding tahun sebelumnya.
Selain surutnya air danau tersebut, sejumlah lahan di Kota Palu turut terbakar. Penyebab kebakaran itu salah satunya ialah cuaca panas.

Namun, beberapa hari lalu, Palu telah diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.
Dari hasil pantauan soalpalu.com pada situs resmi BMKG, tercatat, hujan dengan intensitas ringan diprediksi akan kembali mengguyur Palu, yaitu pada Rabu, 25 Oktober 2023, pukul 14.00 WITA.
Selanjutnya pada pukul 17.00 sampai dengan 23.00 WITA diprakirakan cuaca di Palu akan kembali cerah berawan dengan suhu terendah 22 derajat.
BMKG memprediksi hujan tidak akan mengguyur Palu pada Rabu, 26 Oktober besok hingga Senin, 30 Oktober 2023 nanti.
Sebelumnya, Prakirawan Cuaca BMKG Stasiun Meteorologi Mutiara Sis Aljufri Palu, Moh. Fathan, mengungkapkan, pertumbuhan awan mulai nampak di Sulteng.
Hal tersebut menjadi kabar baik pertanda Sulteng diprediksinya berpotensi hujan.
“Sudah mulai ada pertumbuhan awan,” ungkap Fathan, Rabu, 18 Oktober 2023 lalu.
Ia menambahkan, berdasarkan citra satelit, pertumbuhan awan nampak jelas di bagian barat Sulteng di antaranya Parigi Moutong, Donggala, Sigi, Tolitoli, dan Poso.
Fathan mengimbau, masyarakat Sulteng yang bermukim tak jauh dari sungai harus waspada jika terjadi hujan lebat.
Pasalnya, hujan lebat membawa ancaman banjir bandang beserta material pasca dilanda cuaca panas berkepanjangan.
“Hujan sore hingga malam hari perlu diwaspadai masyarakat,” imbaunya. (Rendy)