Soalnews – Tingkat tidak dapat membaca atau menulis di Kabupaten Donggala tertinggi se-Sulawesi Tengah (Sulteng). Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) tangani hal tersebut dengan program ‘Kembali ke Sekolah’.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), survei sosial ekonomi nasional pada Maret 2022 lalu, memperlihatkan, Donggala menjadi kabupaten paling tinggi kantongi angka tidak dapat membaca atau menulis.
Angka yang diperoleh Donggala mencapai 3,02 persen. Sedangkan kemampuan membaca atau menulis huruf latin di kabupaten berpenduduk lebih kurang 304 ribu jiwa itu adalah sebesar 96,56 persen.
Selanjutnya, Morowali menjadi wilayah yang memiliki angka terkecil tidak dapat membaca atau menulis sebesar 0,86 persen. Disusul oleh Buol sebanyak 0,90 persen.
Terakhir, ibu kota Sulteng, Palu tidak mengantongi angka tidak dapat membaca atau menulis.
Kepala Disdikbud Sulteng, Yudiawati Vidiana, mengucapkan, pihaknya terus berjuang menangani hal tersebut, agar seluruh wilayah sentuh 100 persen.
“Kita terus berjuang,” ucap Yudiawai kepada sejumlah wartawan usai mengikuti upacara peringatan hari kemerdekaan RI, Kamis, 17 Agustus 2023.
Menurutnya, sejumlah faktor dapat pengaruhi masyarakat hingga tidak dapa membaca atau menulis, seperti minimnya akses informasi hingga kesulitan akses ke sekolah.
Olehnya itu, Kepala Disdikbud Sulteng mengatakan tengah menjalankan program ‘Kembali ke Sekolah’. Program tersebut turut bekerjasama dengan beberapa kelompok belajar.
“Ada beberapa program kita. Kalau mereka tidak datang ke sekolah, jadi kita yang datang ke masyarakat. Jadi kita jemput bola,” katanya.
Perlu diketahui, seluruh data BPS berdasarkan hasil persentase penduduk usia 15 tahun ke atas. (Rendy)