PALU – Ngopi di Kopi Anak Deker 27 hanya Rp 10 ribu. Pedagang kopi keliling ini dapat ditemui di Kabupaten Sigi dan Kota Palu.
Kopi merupakan minuman mengandung kafein yang sangat disukai masyarakat Indonesia.
Di Kota Palu, Sulawesi Tengah, berseliweran rumah kopi. Penikmatnya mulai dari muda mudi hingga dewasa.
Minuman tersebut memiliki harga yang bervariasi bahkan bisa sentuh ratusan ribu.
Namun, siapa sangka ternyata terdapat minuman berbahan dasar kopi dengan harga di bawah Rp 10 ribu.
Kenalin, Kopi Anak Deker 27 disingkat Kopdek 27. Usaha ini milik anak muda yang ternyata kembar bernama Reza Rahmat dan Rezi Rahman (22 tahun).
Sedangkan angka 27 merupakan tanggal kelahiran saudara kembar Reza dan Rezi.
Reza menjelaskan, Kopdek 27 terinspirasi dari Kopi Kilometer 30 Jogja dengan konsep kopi keliling atau dikenal dengan istilah kopling.
Usaha dengan konsep seperti ini juga dikenal dengan sebutan starbucks keliling atau starling.
Reza mengungkapkan, ia beserta saudara kembarnya mulai berjualan kopi keliling pada 6 Mei 2023 lalu.
“Ide jual kopi keliling ini dari kembarku,” ungkapnya kepada soalpalu.com, Minggu, 9 Juli 2023 siang waktu setempat.
Kopdek 27 menjajahkan minuman dari kopi kemasan saset, kopi bintang, susu, coklat, hingga saraba yang berasal dari UMKM Sigi.
“Saraba itu dari UMKM Sigi. Karena Pemerintah di Sigi berpesan untuk menjual hasil UMKM,” terang Reza.
Reza mengatakan, target market Kopdek 27 dari kalangan menengah ke bawah. Olehnya itu harga yang ditawarkan sangat murah di bawah Rp 10 ribu.
Ia menjelaskan, dengan harga Rp 10 ribu, pembeli dapat menikmati kopi sekaligus roti dan kue.
Jika ingin menikmati minuman kopi atau lainnya, diberi harga Rp 6 ribu.
“Kuenya itu roti tuni dengan kue paranggi,” ucap Reza.
Kopdek 27 kerap mangkal berpindah tempat. Senin dan Rabu, kopling ini menyuguhkan kopi di Taman Taiganja Sigi mulai dari 17.00 sampai dengan 22.00 WITA.
Di hari Selasa dan Kamis, Kopdek 27 menjajahkan minumannya di parkiran Bank Sulteng cabang Sigi.
Terakhir, Jumat dan Sabtu berjualan di Kampung Nelayan Palu mulai dari 17.00 hingga 00.00 WITA.
Reza mengatakan, usaha yang dijalankan bersama saudara kembarnya itu mendapatkan dukungan penuh dari keluarga dan orang tua.
Ia menuturkan tidak malu dengan usaha kopi kelilingnya tersebut.
“Selagi halal, saya dan saudara kembarku tidak malu,” tandasnya. (Rendy)