Gerakan Mangrovers Menjaga Kualitas Air dan Udara

by Tim Redaksi
0 comment
Gerakan Mangrovers Menjaga Kualitas Air dan Udara

PALU – Gerakan Mangrovers sebut mangrove dapat menjaga kualitas air dan udara. Tanaman dikotil ini telah ditanam sebanyak 30 ribu di Kota Palu, Sulawesi Tengah.

Mangrovers merupakan suatu gerakan dari berbagai element masyarakat yang menjaga pesisir dan melakukan penanaman mangrove.

Gerakan Mangrovers ini berdiri pada 2018 di Kota Palu. Berawal dari kegiatan menanam 300 mangrove di Jembatan Ponulele.

Salah satu anggota Mangrovers, Muhammad Najib, menjelaskan bahwa gerakan Mangrovers tidak memiliki struktur.

“Kita tidak punya struktur. Kita anggota semua karena bukan komunitas. Kita adalah gerakan masyarakat yang peduli terhadap pesisir,” jelas Najib saat ditemui soalpalu.com, Jumat, 14 April 2023, malam waktu setempat.

Masyarakat dan gerakan Mangrovers bersihkan sampah di pesisir. Foto : Mangrovers/Tangkapan layar

Ia mengatakan, awalnya, gerakan itu bernama Mangrove Rangers. Namun karena nama tersebut dinilai kepanjangan, maka diubah menjadi Mangrovers.

Gerakan Mangrovers yang didominasi para muda mudi ini awalnya hanya mempunyai 15 anggota. Sekarang telah berkembang dan memiliki 60 anggota.

“Tidak hanya para anak muda. Anggota kita juga ada yang orang tua,” kata Najib.

Dijelaskan juga bahwa di tahun 2018 sebelum bencana alam porak porandakan Palu, Mangrovers telah menanam sebanyak 12 ribu mangrove.

Gerakan ini kembali menanam mangrove di tahun 2019 tepatnya tak jauh dari masjid Islamic Center dan di wilayah Dupa, Mamboro dengan total mangrove 30 ribu.

“Dari 30 ribu itu, yang hidup lebih kurang 15 ribu mangrove,” jelasnya.

Najib menuturkam bahwa yang ditanam bukanlah bibit melainkan propagul atau buah mangrove yang diambil kelompoknya dari Lembah Sada dan Kabonga. Sedangkan bibit, didapat dari para komunitas.

Ia menjelaskan, mangrove memiliki banyak manfaat bagi manusia dan lingkungan. Seperti rantai makanan, lindungi pantai dari erosi, habitat ikan, sumber pakan ternak, cegah pemanasan global, hingga menjaga kualitas air dan udara.

“Satu hektare hutan mangrove dapat menyerap tiga sampai lima kali lebih banyak karbon atau udara kotor dibanding hutan biasa,” jelas Najib.

Salah seorang dari gerakan Mangrovers bersihkan sampah di sekitar tanaman mangrove. Foto : Mangrovers/Tangkapan layar

Selain menanam mangrove, gerakan Mangrovers juga mempunyai kegiatan bersihkan sampah di pesisir.

Najib berharap, masyarakat dapat mengikuti jejak mereka dengan menanam, menjaga dan merawat pesisir di Palu.

“Jika dirawat dan dijaga, maka kita dapat mewariskan alam serta lingkungan yang baik untuk generasi selanjutnya,” harapnya.

Perlu diketahui, gerakan Mangrovers tidak memiliki sistem rekrutmen anggota. Jika ingin menanam mangrove atau membersihkan pesisir pantai, dapat memantau akun sosial media Mangrovers di link ini : https://instagram.com/mangrovers_?igshid=YmMyMTA2M2Y=