PALU – Ziarah makam Guru Tua atau Sayyid Idrus bin Salim Aljufri di kawasan religi Sis Aljufri, Kota Palu, Sulawesi Tengah. Selain berziarah, pengunjung juga dapat berbelanja pakaian muslim dan kuliner.
Kawasan religi Sis Aljufri berlokasi di Jalan Sis Aljufri, Kelurahan Siranindi, Kecamatan Palu Barat.
Di tempat ini, dapat dijumpai beragam pedagang pakaian muslim, pusat ole ole, hotel hingga kuliner yang menggugah selera.
Selain menikmati kuliner hingga belanja pakaian muslim, pengunjung di kawasan religi Sis Aljufri dapat berziarah ke makam Guru Tua atau Sayyid Idrus bin Salim Aljufri.

Makam Sayyid Idrus bin Salim Aljufri selalu buka setiap hari dan gratis tanpa biaya masuk. Lahan parkir kendaraan di kawasan makam juga sangat luas.
Di sekitar makam Guru Tua, terdapat makam anggota keluarga Guru Tua lainnya seperti, istri, anak, menantu, keponakan, dan cucu.
Sejarah Guru Tua
Guru Tua merupakan tokoh agama sekaligus pendidikan di Bumi Tadulako. Ia adalah pembawa ajaran agama Islam ke Kota Palu.

Sayyid Idrus bin Salim Aljufri merupakan sosok yang cinta ilmu. Ia senang berbagi ilmu dengan orang lain.
Salah satu wujud cintanya tentang berbagi ilmu yaktu dengan mendirikan lembaga pendidikan Alkhairaat.
Salah satu cicit Guru Tua, Abdullah Riza bin Hasan bin Saggaf bin Syekh Aljufri, menjelaskan, Sayyid Idrus bin Salim Aljufri masuk di Indonesia pada tahun 1925.
Lelaki kelahiran Taris Hadramaut, Yaman, 15 Maret 1892, masuk ke Kota Palu di tahun 1928.
“Awalnya, Guru Tua berada di Donggala. Kemudian sejumlah masyarakat mendengar ada ulama dari Yaman, makan Guru Tua dipanggil masyarakat ke Wani,” jelas Abdullah kepada soalpalu.com, Selasa, 4 April 2023, sore waktu setempat.
Abdullah menuturkan bahwa Guru Tua turut mengajarkan kepada murid dan masyarakat untuk cintai ilmu, jaga akhlak dan paham ilmu agama.
“Dengan ilmu dan akhlak, kalian bisa dapat kemuliaan. Kalau sudah dapatkan ilmu, jangan jadi orang yang sombong,” tutur cicit Guru Tua.

Selain itu, disebutkan juga bahwa Guru Tua memiliki rasa toleransi yang tinggi. Dahulu, Guru Tua sering ke wilayah Kulawi bertemu dengan para pemuka dari agama lain.
Abdullah mengungkapkan, selain berziarah makam, pengunjung dapat melihat peninggalan lain dari Guru Tua seperti kamar, tempat membaca kitab, dan masjid.
“Kata Guru Tua, beliau mendirikan masjid dengan taqwa. Barang siapa yang memasuki masjid, maka Allah SWT akan hilangkan penyakit dalam tubuh,” ungkapnya.
Cucu Guru Tua, Habib Hasan bin Idrus Alhabsyi, mengucapkan, sebutan Guru Tua berasal dari istrinya Hj. Ince Ami. Dikarenakan telah banyak guru di lembaga pendidikan Alkhairaat.
“Karena sudah banyak guru, dari sini maka istrinya Ince Ami mengeluarkan istilah Guru Tua. Ini untjk membedakan dengan guru lain,” ucap Habib Hasan.
Klik link lokasi ini untuk berkunjung ke Kawasan Wisata Religi Palu : https://goo.gl/maps/657W5pptd2ZqbVSK6