Kenali Delapan Tokoh Sulteng di Taman Nasional Palu

by Tim Redaksi
0 comment

PALU – Taman Nasional Kota Palu merupakan salah satu Ruang Terbuka Hijau milik Bumi Tadulako. Terdapat delapan nama tokoh yang dipajang di taman tersebut.

Taman Nasional Palu berada di Jalan Hasanuddin, Kelurahan Lolu Utara, Kecamatan Palu Selatan. Dahulu, masyarakat menyebut taman itu Bundaran Hasanuddin atau Bundaran SMP 2. Sebutan itu melekat lantaran Taman Nasional Palu berada di Jalan Hasanuddin dan dekat SMP 2.

Usai menjalani revitalisasi, Taman Nasional Palu diresmikan Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid pada Kamis, 29 Desember 2022 lalu.

Suasana di Taman Nasional Palu. Foto : Rendy/soalpalu

Dengan wajah baru, Taman Nasional Palu kini ramai dikunjungi masyarakat untuk bersantai, berolahraga hingga berswafoto.

Jika diperhatikan lagi, sisi selatan Taman Nasional Palu terdapat delapan nama tokoh di Sulteng. Tidak hanya menampilkan nama saja, namun pengunjung dapat membaca biografi singkat para tokoh tersebut.

Pengunjung membaca biografi tokoh di Sulteng. Foto : Rendy/soalpalu

Berikut, delapan nama tokoh yang dipajang di Taman Nasional Palu :

  1. Hasan Bahasyuan

Hasan Bahasyuan merupakan tokoh budaya kelahiran Pargi, 12 Januari 1930. Ia hijrah ke Palu pada 1965. Memiliki sejumlah karya tari, diantaranya Pamonte, Pontanu, Peulu dan Cinde.

Sedangkan karya lagu dari Hasan adalah Tananggu Kaili dan Palu Ngataku. Karya Hasyan Bahasyuan masih dapat dilihat hingga saat ini. Hasan wafat di Palu pada 22 Mei 1987.

  1. Prof. Dr. Mattulada

Lelaki ini merupakan Rektor pertama Universitas Tadulako. Prof. Mattulada lahir di Bulukumba, 15 November 1928. Jabatan Rektornya dimulai pada 1981 dan berakhir 1990. Prof. Mattulada memiliki karya buku diantaranya Latoa dan To Kaili. Ia wafat pada 12 Oktober 2000.

  1. Drs. Rusdy Toana

Rusdy Toana adalah tokoh Pers kelahiran Parigi, 9 Agustus 1930. Pria yang satu ini merupakan pendiri surat kabar Pelopor, Majalah Bhakti, Suara Rakyat dan Harian Mercusuar.

Media yang ia dirikan populer dengan rubrik berita Tonakodi. Rusdy wafat pada 10 Agustus 1999.

  1. Drs. H. Kiesman Abdullah, M.Si

Kesman Abdullah merupakan Wali Kota Palu pertama. Pria yang satu ini lahir di Palu, 26 Juli 1939. Menjadi Administratif Palu pertama sejak 1978 sampai dengan 9186.

Kiesman juga pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur Sulawesi Tengah pada 1996 sampai 2001. Ia wafat di Palu pada 14 Mei 2013.

  1. Sayyid Idrus bin Salim Aljufri

Sayyid Idrus bin Salim Aljufri merupakan tokoh agama dan pendidikan. Masyarakat lebih mengenal tokoh ini dengan Sis Aljufri atau Guru Tua.

Sis Aljufri lahir di Taris Hadramaut, Yaman, 15 Maret 1892. Ia adalah pembawa ajaran agama islam ke Palu di tahun 1929. Mendirikan perguruan islam Al-Khairaat di Palu pada 1930. Sis Aljufri wafat di Palu pada 22 Desember 1969.

  1. Syekh Abdullah Raqie

Lelaki ini juga merupakan tokoh agama. Dikenal dengan Dato Karama. Ia merupakan ulama asal Minangkabau, membawa ajaran islam ke Bumi Tadulako pada abad 17. Mengislamkan penguasa lembah Palu Pue Njidi yang dikenal dengan peristiwa Povonju Poevo.

  1. Pue Nggari

Pue Nggari atau Lawegasi Bulawa diberi gelar Siralangi yaitu pangeran dari Vonggi yang memiliki wilayah Poboya dan Lasoani. Ia adalah Raja Palu pertama dan peletak dasar kerajaan Palu pada abad ke 17.

  1. Pue Njidi (Parasila)

Pue Njidi merupakan tokoh adat suku Kaili pertama yang memeluk agama islam pada abad 17. Ia dibimbing oleh Dato Karama atau Syekh Abdullah Raqie. Pue Njidi adalah cikal bakal penyebaran islam secara luas di Palu.

Klik lokasi Taman Nasional Palu : https://maps.app.goo.gl/6ZN1QWAhcjox8a9X9