Mengintip Bukti Sejarah Presiden Kedua Indonesia di Tahura

by Tim Redaksi
0 comment
Mengintip Bukti Sejarah Presiden Kedua Indonesia di Tahura

SIGI – Kawasan wisata Taman Hutan Raya (Tahura) di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, menyimpan bukti sejarah Presiden kedua Republik Indonesia (RI), Jenderal Besar (Purn) Soeharto.

Tahura berlokasi Desa Ngatabaru, Kecamatan Sigi Biromaru. Kawasan ini hanya berjarak lebih kurang 4,78 kilometer dari Bandara Mutiara Sis Aljufri di Kota Palu.

Tahura adalah salah satu wisata alam milik Kabupaten Sigi. Tempat ini mempunyai daya tarik utama yaitu pegunungan.

Selain itu, pengunjung dapat melihat pemandangan ibu kota provinsi Sulteng dari Tahura. Terdapat pula beragam wahana bermain, kandang hewan hingga arena sepeda dan wall climbing.

Iklim di Tahuran pun sejuk karena berdiri di kawasan hutan.

Tahura ternyata menyimpan bukti sejarah dari Presiden kedua RI, Soeharto. Sebagian orang juga mengenal tempat ini dengan sebutan Bukit Soeharto.

Prasasti ditandatangani oleh Presiden kedua RI. Foto : Rendy/soalpalu

Pasalnya, Tahura pernah didatangi oleh Presiden yang menjabat selama 32 tahun dalam acara Puncak Penghijauan Nasional (PPN) ke 30 tahun.

Sejumlah bukti pernah berkunjungnya Soeharto adalah pohon Eboni yang saat ini telah tumbuh tinggi dan subur.

Selain itu, di lokasi juga dapat ditemukan beberapa prasasti yang ditandatangani Presiden kedua RI, pada 17 Desember 1990.

“Laksanakan penghijauan untuk kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan,” tulis dalam prasasti.

Namun, saat soalpalu.com berkunjung ke Tahura, Senin, 6 Maret 2023, tampak sepi dari pengunjung.

Bahkan pos penjagaan kosong dari petugas. Saat memasuki kawasan itu, dedaunan kering bertebaran menghiasi tanah maupun jalan yang beraspal.

Gerbang masuk Tahura. Foto : Rendy/soalpalu

Sejumlah wahana bermain sepertinya masih terawat karena cat yang masih terang dilihat mata.

Tapi, salah satu wahana outbond telah usang dimakan waktu. Seperti sudah tidak layak untuk digunakan.

Jika menyusuri jalan setapaknya, kalian akan menemukan satu musholah hingga kandang hewan.

Pada 26 Juni 2018 silam, di tempat ini juga pernah menjadi program konservasi keanekaragaman hayati yaitu 100 pohon jenis eboni.

Perlu diketahui, penunjukan kawasan ini melalui keputusan Menteri Kehutanan nomor 461/Kpts-II/1995.

Penetapannya melalui keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan nomor 24/Kpts-II/1999.

Jika kalian penasaran ingin berkunjung ke Wisata Tahura, klik link lokasi ini : https://maps.app.goo.gl/EHtkTAQEPZxyDK4a7?g_st=iw

(Rendy)