DONGGALA – Lalampa adalah kue tradisional. Berasal dari Kota Tinutuan, Manado, Sulawesi Utara.
Kue ini,berbentuk bulat memanjang, mirip dengan Lemper.
Di pulau Sulawesi, Lalampa dapat dijumpai di perkotaan hingga di Jalan trans sulawesi.
Lalampa kerap dijadikan kue favorit untuk menemani perjalanan jarak jauh masyarakat setempat.
Tak sedikit pula juga, masyarakat membeli Lalampa untuk dijadikan bekal saat liburan.
Tapi, berbeda hal dengan Lalampa di Jalan Poros Palu Mamuju, Kecamatan Banawa, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng).
Lalampa di tempat itu hadir dalam bentuk yang cukup unik, yaitu berbentuk kerucut.
Kalian tidak perlu khawatir, bahan dasar serta isiannya, seperti Lalampa pada umumnya. Hanya bentuk saja yang berbeda dari biasanya.
Cukup merogoh kocek Rp10 ribu, kalian sudah bisa bawa pulang empat Lalampa bentuk kerucut. Murah bukan ?
Perlu diketahui, kudapan asal Manado ini memiliki perbedaan dengan Lemper.
Lalampa berbahan ketan, berisi ikan dengan bumbu rempah serta dibungkus gunakan daun pisang dan dimasak dengan cara dibakar.
Kalian juga akan menemukan Lalampa dengan isian ikan yang miliki cita rasa pedas.
Di Desa Toboli, Kabupaten Parigi Moutong, Sulteng, setiap tanggal 17 Juli, wilayah itu merayakan hari Lalampa.
Perayaan itu cukup meriah, dikarenakan Lalampa diberikan secara gratis kepada masyarakat hingga pengendara yang melintas.
Di Parigi Moutong, kue tradisional ini jadi salah satu produk wisata yang mampu tingkatkan ekonomi kreatif serta membuka lapangan kerja bagi masyarakat setempat. (Rendy Zulkarnaen)