PALU – Jika berkunjung Kota Palu, Sulawesi Tengah, pelancong wajib mencicip cita rasa makanan khas Kaki Lembu Donggala (Kaledo).
Namun, bagaimana jika makanan tersebut dibuat menjadi instan?
Ternyata Kaledo instan bukan isapan jempol semata. Produknya bahkan telah beredar dan telah dijual di beberapa tempa di Palu.
Inovasi kreatif itu diciptakan oleh anak muda Palu melalui PT. Narasa Food Indonesia.
Produk ini pertama kali dikembangkan setelah kelompok PKM bidang kewirausahaan (PKM-K) di tahun 2022.
Kelompok itu terdiri dari Indriani Purnama Putri, Dian Septiawati, Desika Winasti, Septianindi, dan Nur Annisa.
Indriani Purnama Putri, menjelaskan,
produk Kaledo instan juga dipasarkan secara online. Hal itu dilakukan agar dapat menjangkau konsumen yang lebih luas.
Ia mengungkapkan, Kaledo instan berhasil dipasarkan ke luar Sulawesi seperti Jakarta, Kalimantan, Bandung, hingga Medan.
Tidak tanggung-tanggung, Kaledo instan juga telah mendapat tawaran agar produknya di pasarkan ke Amerika Serikat.
“Sudah berbagai daerah di Indonesia berhasil kita pasarkan. Bahkan kami mendapatkan tawaran untuk ke Amerika Serikat,” ungkap Indriani kepada Soalpalu, Sabtu, 2 Desember 2023.
Indriani mengatakan, pihaknya telah berkolaborasi dengan beberapa instansi, seperti Disperindag Sulawesi Tengah, Dinas Koperasi dan UMKM.
“kalau secara MoU belum kerjasama dengan pihak lain, tapi kita sudah kolaborasi sama beberapa instansi,” katanya.
Produk Kaledo instan terpilih sebagai salah satu perwakilan UMKM Sulawesi Tengah pada Trade Expo Indonesia 2023 di ICE BSD.
Serta turut menjadi perwakilan pada Youth Co Lab yang diselenggarakan oleh UNDP dan CITI.
“Bulan Agustus kami juga dapat kategori Rising Star pada kegiatan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Berwisata di Indonesia,” ucap Indriani.
Produk Kaledo instan dibanderol Rp 55 ribu per kemasan dengan berat 250 gram.
Produk ini dapar bertahan 3 hingga 4 hari. Jika disimpan di dalam lemari pendingin dapat bertahan sampai dengan sebulan, sebab produk Kaledo instan dibuat tanpa bahan pengawet. (Yulia Wulandari/Rendy Zulkarnaen)